*-* PROFESIONAL NURSE *-* ENDOSKOPI SALURAN CERNA DAN PERNAFASAN *-* *-* INSTAGRAM *-* @bayuajisismanto *-* *-* ENDOSCOPY UNIT *-* GASTROSCOPY, KOLONOSCOPY, BRONCOSCOPY, DUODENOSKOPI *-*

CARI INFORMASI DISINI

POSTINGAN TERPOPULER

Thursday 9 July 2020

RESUME JURNAL READING Spirituality Intervention and Outcomes: Corner stone of Holistic Nursing Practice

RESUME JURNAL READING

Spirituality Intervention and Outcomes: Corner stone of Holistic Nursing Practice.
by. Ns. Bayu Aji Sismanto - bayuajisismanto@gmail.com

I. NAMA PENELITI
Mardiyono, MNS, Praneed Songwathana, RN, PhD, and Wongchan Petpichetchian, RN, PhD.

II. TEMPAT PENELITIAN
Boston, Philadelphaia, Lovis, USA.

III. LATAR BELAKANG

Praktik keperawatan holistik mengakibatkan penyembuhan seluruh orang sebagai manusia yang memiliki keterkaitan pikiran tubuh aspek spiritual sosial budaya (Nurses holistik Amerika Association, 2009). Keperawatan holistik terdiri dari dua pandangan holisme (1) holisme dari hubungan timbal balik dari dimensi bio-psiko-sosial-budaya-spiritual pasien, dan (2) holisme dari seluruh kesatuan dalam proses timbal balik antara pasien dan lingkungan (Dossey, Keegan, & Guzzeta 2005). Keperawatan holistik selalu berkorelasi dengan agama atau sistem kepercayaan. Islam sebagai pandangan holistik memberikan ajaran spiritual, yang dapat diterapkan dalam praktek keperawatan. Intervensi spiritualitas terdiri dari ajaran Islam berdasarkan suci Al-Qur'an (Syed, 2003), hidup cara nabi Muhammad (Loukas, Saad,
Tubbs, & Shoja, 2010), dan dimodifikasi metode konvensional. Intervensi spiritualitas diterapkan di berbagai bidang keperawatan seperti medis, bedah, bersalin, anak, psikiatri, kritis, dan keperawatan komunitas. Manfaatnya telah ditunjukkan dalam beberapa aspek termasuk membantu pasien untuk mencapai tugas spiritual dan untuk mendapatkan respon relaksasi ketenangan dan kesadaran dan mengaktifkan jalur saraf untuk proses penyembuhan diri dengan mempromosikan pemeliharaan diri pada adaptasi psikologis, status fisiologis, hubungan peduli transpersonal, dan spiritualitas untuk keterhubungan dengan Allah (Hudak, Gallo, & Morton, 1998).

IV. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menguji efek dari intervensi spiritualitas Islam pada hasil kesehatan dalam keperawatan.

V. METODE PENELITIAN
Database mencari jurnal elektronik dan buku yang diterbitkan sejak 1994-2010.

VI. HASIL PENELITIAN

Intervensi spiritualitas dapat diterapkan dalam proses keperawatan berdasarkan klasifikasi intervensi keperawatan (NIC) (McCloskey, Bulechek, Craft-Rosenberg, Daly, Denehy, Glick et al., 1996). Tabel dibawah menunjukkan bahwa beberapa intervensi telah disediakan untuk diagnosa keperawatan, NIC, tetapi beberapa dari mereka harus dikembangkan untuk diagnosis keperawatan dan NIC.
Tabel diagnosa, klasifikasi intervensi keperawatan, dan intervensi spiritualitas dalam holistik.

VII. SARAN PENELITIAN

Banyak intervensi spiritualitas harus diteliti dan diterapkan dalam praktek keperawatan dengan mengembangkan pedoman keperawatan. Intervensi spiritualitas sangat penting untuk pasien muslim untuk mematuhi kewajiban agama, menyesuaikan diri dengan negara-negara menuntut kesehatan dan penyakit, dan membantu untuk pulih dari penyakit. Perawat harus memahami benar cara hidup pada pasien muslim, sehingga perawat dapat merawat pasien muslim sehubungan dengan sistem kepercayaan dan nilai-nilai agama.

VIII. KESIMPULAN

Meskipun literatur intervensi spiritualitas terbatas, beberapa bukti menunjukkan bahwa intervensi spiritual bisa digunakan sebagai energi integratif dalam praktek keperawatan untuk meningkatkan kesehatan dan meminimalkan beberapa gejala. Intervensi spiritualitas harus dilakukan atau dijadikan sebagai prioritas tinggi dalam holistik keperawatan dan intervensi pendukung. Intervensi spiritualitas pada penderita batu ginjal dapat dijadikan sebagai kegiatan rutin untuk praktek keperawatan.
Beberapa intervensi spiritualitas telah diterapkan dalam praktek keperawatan, seperti doa, zikir, adzan dan iqomat untuk bayi yang baru lahir, penggunaan madu, dan sunat. Intervensi spiritualitas termasuk zikir, SEFT, dan penggunaan madu telah diteliti.

IX. KORELASI ISI JURNAL DENGAN REALITAS KLINIS

Pada pasien batu ginjal setelah dilakukan intervensi dengan pendekatan spiritual seperti intervensi spiritual doa, dzikir dll didapatkan hasil bahwa gejala yang dirasakan pada pasien batu ginjal menjadi berkurang. Masalah nyeri adalah yang sering dirasakan pada pasien batu ginjal, masalah tersebut akan berangsur menurun. 

X. PERBANDIGAN ISI JURNAL DENGAN TEORI/HASIL PENELITIAN YANG SUDAH ADA

Pada penelitian yang dilakukan oleh astuti dkk (2015) tentang pengaruh intervensi Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) terhadap ibu rumah tangga dengan HIV di kota Bandung didapatkan penurunan tingkat depresi dari depresi ringan sampai berat pada kelompok intervensi yang terlihat signifkan, sedang pada kelompok kontrol perubahan tidak signifikan. Setelah dilakukan intervensi SEFT terdapat perbedaan signifikan pada ibu rumah tangga dengan HIV. Penelitian yang dilakukan oleh Ilhamsyah dkk (2012) tentang hubungan pelaksanaan keperawatan spiritual terhadap kepuasan spiritual pasien di rumah sakit ibnu sina makasar bahwa terdapat hubungan pelaksanaan keperawatan spiritual dengan kepuasan spiritual pasien diruang rawat inap RS Ibnu Sina Makasar. Zulfatul dkk (2015) melakukan penelitian kesejahteraan spiritual keluarga pasien stroke dan kaitannya dengan depresi. Didapatkan hasil adanya hubungan antara tingkat kesejahteraan spiritual dengan depresi yang dialami oleh kelurga pasien stroke. Semakin tinggi kesejahteraan spiritual semakin rendah depresi keluarga pasien stroke.
Dari beberapa penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa peran intervensi spiritual dalam praktik keperawatan diperlukan sebagai salah satu intervensi dalam menerapkan implementasi keperawatan dan menurunkan beberapa tanda gejala pada penyakit. Intervensi keperawatan spiritual pada pasien digunakan untuk meningkatkan peran pada aspek spiritual dalam proses penyembuhan pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, dkk. (2015). Pengaruh Intervensi Spiritual Emotional Freedom Technique terhadap Penurunan Tingkat Depresi Ibu Rumah Tangga dengan HIV di Kota Bandung.

jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/view/98. Diakses tanggal 25 September 2016. Dossey, B. M., Keegan, L., & Guzzeta, C. E. (2005). Holistic nursing. A handbook for practice (4th ed). Boston: Jones and Bartlett Publishers.

Hudak, C. M., Gallo, B. M., & Morton, P. G. (1998). Critical care nursing: A holistic approach (7th ed.). Philadelphia: Lippincott.

Ilhamsyah, dkk. (2012). Hubungan Pelaksanaan Keperawatan Spiritual terhadap Kepuasan Spiritual Pasien di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar.

pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/81d819ce514daf70ca00dec2f52f2463.pdf. Diakses tanggal 25 September 2016.

Loukas, M., Saad, Y., Tubbs, R. S., & Shoja, M. M. (2010). The heart and cardiovascular system in the Qur'an and Hadeeth. [doi: DOI: 10.1016/j.ijcard.2009.05.011]. International Journal of Cardiology, 140(1), 19-23.

McCloskey, J. C., Bulechek, G. M., Craft-Rosenberg, M., Daly, J., Denehy, J., Glick, O., et al. (1996). Nursing intervention classification (NIC) (Vol. 2nd). St. Louis: Mosby.

Syed, I. B. (2003). Spiritual medicine in the history of Islamic medicine. Journal of the International Society for the History of Islamic Medicine, 2, 45-49.

Zulfatul, dkk. (2015). Kesejahteraan Spiritual Keluarga Pasien Stroke dan Kaitannya dengan Depresi. ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/view/168. Diakses tanggal 25 September 2016.

No comments:

Post a Comment