*-* PROFESIONAL NURSE *-* ENDOSKOPI SALURAN CERNA DAN PERNAFASAN *-* *-* INSTAGRAM *-* @bayuajisismanto *-* *-* ENDOSCOPY UNIT *-* GASTROSCOPY, KOLONOSCOPY, BRONCOSCOPY, DUODENOSKOPI *-*

CARI INFORMASI DISINI

POSTINGAN TERPOPULER

Wednesday 3 July 2019

CANDESARTAN OBAT HIPERTENSI

candesartan-alodokter
CANDESARTAN 
OBAT HIPERTENSI


Candesartan adalah obat penghambat reseptor angiotensin II (ARB) yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Dengan turunnya tekanan darah, maka komplikasi hipertensi, seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal, dapat dicegah.
Angiotensin II merupakan zat yang membuat pembuluh darah menyempit. Obat ini bekerja dengan menghambat efek dari zat tersebut. Saat angiotensin II dihambat, pembuluh darah akan lemas dan melebar sehingga aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah turun. Selain untuk hipertensi, candesartan juga diberikan kepada pasien penderita gagal jantung.
Merek dagangCandefion, Candesartan Cilexetil, Quatan, Canderin, Blopress Plus, Candapress, Unisia, Candotens, Canidix
Tentang Candesartan
Golongan Penghambat reseptor angiotensin II (ARB)
Kategori Obat resep
Manfaat Menurunkan tekanan darah
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak 1 tahun ke atas
Kategori kehamilan dan menyusui Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.Belum diketahui apakah candesartan dapat diserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter. 
Bentuk obat Tablet

Peringatan:

  • Harap berhati-hati bagi penderita angioedema, hiponatremia, gangguan hati, kalsium tinggi dalam darah, penyakit kelenjar paratiroid, serta gangguan katup jantung dan pembuluh darah arteri.
  • Candesartan berpotensi menyebabkan hipotensi, jika dikonsumsi bersama dengan diuretik, atau dikonsumsi saat pasien menjalani cuci darah atau operasi.
  • Candesartan berpotensi menyebabkan hiperkalemia, jika dikonsumsi bersama dengan obat-obatan yang mengandung kalium atau ACE inhibitor.
  • Anak di bawah 1 tahun tidak boleh mengonsumsi obat ini, karena bisa berdampak pada kesehatan ginjal.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter
 Gambar terkait

Dosis Candesartan

Kondisi Dosis
Hipertensi Dewasa: 8 mg per hari, dan dapat ditingkatkan sesuai respons tubuh pasien terhadap obat. Dosis maksimal adalah 32 mg per hari, 1 kali sehari atau dapat dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi. Dosis pemeliharaan adalah 8 mg per hari.Anak-anak usia 1-5 tahun: 200 mcg/kgBB per hari, dan dapat ditingkatkan hingga 40-400 mcg/kgBB per hari, sesuai dengan respons tubuh pasien terhadap obat.Anak usia di atas 6 tahun dengan berat di bawah 50 kg: 4-8 mg per hari, dan dapat diringkatkan hingga 16 mg per hari.Anak usia di atas 6 tahun dengan berat di atas 50 kg: 8-16 mg per hari, dan dapat hingga 32 mg per hari.
Gagal jantung Dewasa: 4 mg per hari sebagai awal, dan dapat digandakan tiap 2 minggu. Dosis maksimal adalah 32 mg per hari.

Mengonsumsi Candesartan dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan obat dalam menggunakan candesartan.
Candesartan umumnya digunakan sekali sehari. Dokter akan memberikan dosis yang rendah sebagai dosis awal, kemudian ditingkatkan dan disesuaikan dengan respons tubuh pasien terhadap obat. Untuk anak, dosis juga ditentukan berdasarkan berat badan.
Candesartan tablet dapat diminum sebelum atau setelah makan. Gunakan air putih untuk meminum candesartan.
Jangan memulai atau menghentikan pengobatan, serta jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa adanya anjuran dokter.
Bagi Anda yang lupa mengonsumsi candesartan, disarankan untuk segera melakukannya apabila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Interaksi Obat
Berikut ini adalah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan candesartan bersama dengan obat-obatan lain:
  • Mengurangi efek antihipertensi dan meningkatkan risiko gangguan fungsi ginjal, jika dikonsumsi bersama dengan obat antiinflamasi nonsteroid.
  • Berpotensi meningkatkan kadar obat lithium dalam darah.
  • Konsumsi candesartan bagi penderita diabetes yang juga mengonsumsi obat aliskiren, berpotensi meningkatkan terjadinya gagal ginjal, hipotensi, dan hiperkalemia.

Bahaya dan Efek Samping Candesartan

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan candesartan:
  • Bengkak pada kedua tungkai
  • Pusing
  • Peningkatan lemak trigliserida dalam darah
  • Hiperurisemia (peningkatan asam urat)
  • Lemas
  • Sakit maag
  • Diare
  • Mual
  • Nyeri sendi
  • Sakit punggung

AMLODIPINE OBAT HIPERTENSI

Amlodipine-AlodokterAMLODIPINE 
OBAT HIPERTENSI


Amlodipine adalah obat untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Obat ini juga bisa digunakan untuk membantu mengatasi serangan angina pectoris atau angin duduk. Amlodipine bisa dikonsumsi secara tersendiri atau dikombinasikan dengan obat lain. Dengan menurunkan tekanan darah, obat ini membantu mencegah serangan stroke, serangan jantung, dan penyakit ginjal.
Amlodipine bekerja dengan cara melemaskan dinding dan melebarkan diameter pembuluh darah. Efeknya akan memperlancar aliran darah menuju jantung dan mengurangi tekanan darah dalam pembuluh.
Obat ini juga menghalangi kadar kalsium yang masuk ke sel otot halus di dinding pembuluh darah jantung. Kalsium akan membuat otot dinding pembuluh darah berkontraksi. Dengan adanya penghambatan kalsium yang masuk, dinding pembuluh darah akan menjadi lebih lemas.
Merek dagangA-B Vask, Actapin, Amcor, Amdixal, Amlocor, Amlodipine Fahrenheit, Amlogal, Amlogrix, Cardisan, Cardivask, Divasik, Ethivask, Finevask, Fulopin, Gensia, Gracivask, Gravask 5/Gravask 10, Lupin, Normoten, Opivask, Pehavask, Provask, Simvask-5/Simvask-10, Stamotens, Tensivask, Theravask

Tentang Amlodipine

Golongan Calcium-channel blocker (antagonis kalsium)
Kategori Obat resep
Manfaat Mengatasi hipertensi dan serangan angina pectoris
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak umur 6 ke atas
Kategori kehamilan dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Bentuk obat Tablet

Peringatan:

  • Obat ini bisa membuat kepala terasa pusing. Hindari mengemudi, mengoperasikan peralatan berat, atau melakukan aktivitas yang butuh kewaspadaan dan konsentrasi, khususnya pada orang tua.
  • Tidak disarankan meminum banyak jus grapefruit. Kandungan bahan kimia dalam grapefruit bisa meningkatkan kadar amlodipine di dalam aliran darah.
  • Jangan memberikan obat ini pada orang lain tanpa resep dokter meskipun mereka memiliki kondisi yang sama. Penggunaan obat secara sembarangan bisa berbahaya.
  • Beri tahu dokter jika memiliki riwayat gangguan liver, jantung, pembuluh darah jantung, serangan jantung, dan tekanan darah rendah.
  • Jika alergi atau overdosis terjadi, segera temui dokter

 Gambar terkait

Dosis Amlodipine

Dosis yang biasanya dianjurkan untuk orang dewasa adalah 5-10 mg per hari. Dosis untuk orang tua lebih rendah, yaitu 2,5 mg per hari. Sedangkan dosis untuk anak-anak dan remaja adalah 2,5-5 mg per hari. Dosis akan disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien terhadap obat ini.

Mengonsumsi Amlodipine dengan Benar

Untuk mengoptimalkan efek amlodipine, tentukan waktu yang sama setiap harinya untuk meminum obat ini, dan jangan melewatkan dosis. Pastikan ada jarak yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Penggunaan obat ini sebaiknya diiringi dengan pemeriksaan teratur ke dokter agar kondisi kesehatan bisa terus terpantau. Minumlah amlodipine dengan air putih, sebelum atau sesudah makan.
Jika tidak sengaja lupa meminum amlodipine, disarankan untuk segera melakukannya apabila jeda dengan jadwal minum berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, jangan menggandakan dosis.
Obat ini tidak akan menyembuhkan hipertensi, tapi membantu mengendalikannya dan mencegah penyakit lain, seperti gagal jantung dan gangguan pada ginjal.

Interaksi Obat

Penggunaan bersama obat-obatan berikut dapat mempengaruhi kadar obat di dalam darah, oleh karenanya membutuhkan penyesuaian dosis:
Amiodarone, atazanavir, ceritinib, clarithromycin, clopidogrel, conivaptan, cyclosporine, dantrolene, digoxin, domperidone, droperidol, eliglustat, idelalisib, lacosamide, piperaquine, simvastatin, tacrolimus, tegafur, dan telaprevir.
Penggunaaan amlodipine dengan indinavir dapat meningkatkan potensi efek samping obat. Selain itu, penggunaan amlodipine dengan simvastatin dapat meningkatkan risiko terjadinya miopati.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Amlodipine

Semua obat berpotensi menyebabkan efek samping, tapi tidak semua orang akan mengalaminya. Ketika pertama kali mengonsumsi amlodipine, Anda mungkin akan mengalami sakit kepala, rasa panas dan kegerahan. Gejala ini umumnya akan membaik dalam beberapa hari.
Bicarakan dengan dokter jika mengalami efek samping berkepanjangan dan menyulitkan Anda. Beberapa efek samping lain yang mungkin terjadi adalah:
  • Merasa lelah atau pusing.
  • Jantung berdegup kencang.
  • Merasa mual dan tidak nyaman di bagian perut.
  • Pergelangan kaki membengkak.
Jika mengalami reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, pembengkakan pada wajah, lidah atau tenggorokan, sakit kepala parah dan kesulitan bernapas, hentikan pemakaian dan segera temui dokter.

GLIMEPIRIDE OAD ( OBAT ANTI DIABETIC )



glimepiride - Alodokter 

GLIMEPIRIDE 
OAD ( OBAT ANTI DIABETIC )

Glimepiride adalah obat yang digunakan untuk mengendalikan kadar gula darah tinggi pada penderita diabetes tipe 2. Obat ini bekerja dengan cara mendorong pankreas untuk memproduksi insulin dalam tubuh dan membantu tubuh menggunakan insulin secara lebih efisien. Glimepiride tidak dapat digunakan untuk mengobati penderita diabetes tipe 1, karena obat ini hanya dapat membantu menurunkan gula darah pada penderita yang mampu memproduksi insulin secara alami dalam tubuhnya.
Dengan mengendalikan kadar gula darah, glimepiride bermanfaat untuk membantu mencegah gagal ginjal, retinopati diabetik, serangan jantung, atau stroke, yang merupakan komplikasi dari diabetes.
Merek dagang: Amadiab, Amaryl, Anpiride, Gliariade, Glucokaf, Gluvas, Mapryl, Metrix, Pimaryl, Relide, Velacom, Versibet, Actaryl, Diaglime, Friladar, Glamarol, Glimepiride, Glimetic, Glucoryl, Mepirilid, Norizec, Simryl, Pridiab, Paride, Solosa, Diaversa

Tentang Obat Glimepiride

Golongan Antidiabetes sulfonylurea
Kategori Obat resep
Manfaat Mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2
Dikonsumsi oleh Dewasa
Kategori kehamilan dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Belum diketahui apakah glimepiride diserap ke dalam ASI atau tidak. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini, agar dokter dapat mempertimbangkan antara manfaat dengan risikonya.
Bentuk obat Tablet

Peringatan:

  • Hindari mengonsumsi glimepiride jika memiliki alergi terhadap obat ini atau antibiotik golongan sulfonamida.
  • Berhati-hatilah dan konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter jika sedang atau berencana mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba.
  • Berhati-hatilah dan konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter jika menderita atau memiliki riwayat kondisi berikut ini:
    • Defisiensi G6PD, yaitu kondisi rusaknya sel darah merah akibat kelainan genetik.
    • Gangguan hormon yang melibatkan kelenjar adrenal, hipofisis (pituitari), atau tiroid.
    • Penyakit jantung.
    • Penyakit ginjal.
    • Penyakit liver.
  • Beri tahu dokter bahwa sedang mengonsumsi glimepiride jika akan menjalani tindakan operasi, termasuk operasi gigi.
  • Hindari konsumsi alkohol ketika sedang menjalani pengobatan dengan glimepiride. Alkohol dapat menyebabkan efek samping glimepiride semakin memburuk.
  • Hindari berada terlalu lama berada di bawah paparan sinar matahari karena glimepiride dapat menyebabkan kulit sensitif terhadap sinar matahari. Gunakan pakaian yang menutup seluruh lengan, kacamata, dan tabir surya.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi glimepiride, segera temui dokter.
 Gambar terkait

 

 

Dosis Glimepiride

Kondisi Usia Dosis
Diabetes melitus tipe 2 Dewasa Dosis awal: 1-2 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan dengan penambahan 1-2 mg setiap 1-2 minggu.Dosis lanjutan: 4 mg per hari.Dosis maksimum: 6 mg per hari.
Lansia Dosis awal: 1 mg, sekali sehari.

Mengonsumsi Glimepiride dengan Benar

Konsumsi glimepiride sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada label kemasan. Glimepiride biasanya dikonsumsi sekali sehari, sebelum atau sesudah makan. Gunakan air putih untuk menelan tablet.
Usahakan untuk mengonsumsi glimepiride secara rutin pada jam yang sama setiap harinya. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan efek obat.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi glimepiride, disarankan untuk segera melakukannya begitu ingat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Glimepiride membantu mengendalikan gula darah dalam tubuh, namun tidak menyembuhkan diabetes. Jangan berhenti mengonsumsi obat, meskipun telah merasa lebih baik. Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum berhenti mengonsumsi obat ini.
Periksa kadar gula darah secara rutin, sehingga dokter dapat mengetahui perkembangan kesehatan Anda. Dokter mungkin akan menurunkan atau menaikkan dosis, sesuai dengan kondisi Anda.
Selama mengonsumsi glimepiride, dokter mungkin juga akan menganjurkan untuk menjalankan diet sehat, berhenti merokok, dan berolahraga secara rutin. Hal ini akan membantu proses pengobatan.
Simpanlah glimepiride di tempat yang kering, tertutup, serta jauh dari paparan sinar matahari dan jangkauan anak-anak.

Interaksi Obat

Ada beberapa risiko yang dapat terjadi ketika glimepiride dikonsumsi bersama dengan obat lainnya, yaitu:
  • Glimepiride dapat menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula darah rendah jika dikonsumsi bersama dengan obat-obatan berikut ini:
  • Efektivitas glimepiride untuk menurunkan kadar gula darah akan berkurang jika dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat berikut ini:
  • Kombinasi glimepiride dengan insulin pada pasien gagal jantung akan meningkatkan risiko efek samping yang berkaitan dengan jantung.

Efek Samping Glimepiride

Efek samping glimepiride yang mungkin muncul umumnya berupa:
  • Pusing dan sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Ruam
Selain itu, ada efek samping lain yang mungkin terjadi dan bersifat serius, antara lain:
Kadar gula darah rendah atau hipoglikemia juga dapat terjadi selama pasien mengosumsi glimepiride. Gejala kadar gula darah rendah, di antaranya adalah:
  • Jantung berdebar
  • Area di sekitar mulut mati rasa
  • Jari mengalami kesemutan
  • Otot melemah
  • Penglihatan kabur
  • Tremor
  • Disorientasi atau bingung
  • Hilang kesadaran
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala atau merasakan efek samping yang bersifat serius.


METFORMIN OBAT OAD ( OBAT ANTI DIABETIC )

Hasil gambar untuk metforminMETFORMIN
OBAT OAD ( OBAT ANTI DIABETIC )
Ns. Bayu Aji Sismanto

Metformin adalah obat antidiabetes yang dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes, Obat ini dapat dikonsumsi secara tunggal, dikombinasikan dengan obat antidiabetes lain, atau diberikan bersama insulin. Guna mendapat hasil maksimal, dosis metformin harus diseimbangkan dengan jumlah atau jenis makanan yang dikonsumsi, serta intensitas olahraga dan aktivitas yang dilakukan.

Dalam menurunkan kadar gula darah yang tinggi, metformin bekerja dengan cara menghambat proses glukoneogenesis dan glikogenolisis, memperlambat penyerapan glukosa pada usus, serta meningkatkan sensitifitas insulin dalam tubuh. Kendati demikian, obat ini tidak dapat diberikan pada penderita diabetes yang masih tergantung pada suntikan insulin sepenuhnya.
Merek Dagang: Diaformin XR, Efomet, Forbetes, Fordica 50 XR, Glucophage,    Glucophage XR,  Glucotika. Gludepatic, Glufor,  Gradiab,  Nevox/Nevox XR

Tentang Metformin

Jenis obat  Obat antidiabetes biguanid
Golongan  Obat resep
Manfaat  Menurunkan kadar gula darah yang tinggi pada pengidap diabetes tipe 2
Dikonsumsi oleh  Dewasa dan anak-anak berusia 10 tahun ke atas
Bentuk Obat  Tablet dan cairan yang diminum
Kategori kehamilan  Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak  memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum  ada studi terkontrol pada wanita hamil

 


Peringatan:
  • Beri tahu dokter jika memiliki alergi terhadap obat ini, obat lain, atau bahan tertentu.
  • Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu jika memiliki riwayat gangguan pernapasan (misalnya asma), kekurangan darah, serta gangguan ginjal dan hati.
  • Bicarakan pada dokter jika akan melakukan prosedur medis tertentu, terutama pemeriksaan radiologi dengan menggunakan zat pewarna iodin.
  • Informasikan pada dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk obat bebas, suplemen, atau herbal.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.


Dosis Metformin
Dosis penggunaan metformin berbeda-beda untuk tiap pasien. Dokter akan menyesuaikan takaran penggunaan metformin sesuai tingkat keparahan diabetes, riwayat kesehatan, dan reaksi tubuh pasien terhadap obat.
Dosis awal untuk orang dewasa adalah 500-850 mg yang diminum 1-2 kali sehari. Dosis ini dapat ditingkatkan hingga 2-3 gram/hari dengan interval waktu1 minggu dari dosis awal.
Dosis awal untuk anak-anak di atas 10 tahun adalah  500 mg yang diminum 1-2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 2 gram setiap hari yang terbagi dalam 2-3 dosis pemakaian. Interval waktu antara dosis awal dengan dosis lanjutan minimal adalah 1 minggu.

Mengonsumsi Metformin dengan Benar

Pastikan Anda mengonsumsi metformin sesuai dengan anjuran dokter. Baca informasi yang tertera pada kemasannya sebelum mulai mengonsumsi obat ini. Jika ragu, hubungi dokter.
Beri jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan mengonsumsi metformin pada jam yang sama setiap harinya untuk mendapatkan hasil yang optimal. Obat ini biasanya dianjurkan untuk dikonsumsi saat makan atau segera sesudah makan.
Metformin dapat menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi yang membuat ovulasi meningkat sehingga mempertinggi kemungkinan untuk hamil.
Pemeriksaan secara rutin sebaiknya dilakukan selama mengonsumsi obat ini untuk memantau kadar gula darah serta kesehatan kaki dan mata. Kenali juga gejala-gejala hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah), seperti pandangan menjadi kabur, kulit kering, dan sering mengeluarkan urine. Selain itu, kenali juga gejala-gejala hiperglikemia (kadar gula darah yang terlalu tinggi), seperti kulit pucat, gelisah, detak jantung cepat, pusing, dan mual.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi metformin, disarankan segera melakukannya jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, jangan menggandakan dosis metformin.

Interaksi Obat

Berhati-hati saat mengonsumsi metformin dengan:
  • Alkohol dan bahan pewarna iodin, karena dapat meningkatkan risiko asidosis laktik.
  • Diuretik thiazide, obatan-obatan golongan phenothiazine kontrasepsi oral,  vit b3, penghambat kanal kalsium, kostikosteroid, atau isoniazid, karena dapat mempersulit pengendalian kadar gula darah.
  • Obatan-obatan golongan sulfonylurea, karena dapat menimbulkan efek tambahan.
  • ACE inhibitor, karena dapat menurunkan kadar gula darah puasa, yaitu kadar gula darah setelah pasien dipuasakan selama 8 jam.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Metformin

Sama seperti obat lain, metformin juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umumnya terjadi saat mengonsumsi metformin adalah:
  • Mual dan muntah.
  • Penurunan nafsu makan
  • Rasa logam dalam mulut
  • Sakit perut
  • Batuk dan suara serak.
  • Diare.
  • Nyeri otot dan kram
  • Lemas dan mengantuk