*-* PROFESIONAL NURSE *-* ENDOSKOPI SALURAN CERNA DAN PERNAFASAN *-* *-* INSTAGRAM *-* @bayuajisismanto *-* *-* ENDOSCOPY UNIT *-* GASTROSCOPY, KOLONOSCOPY, BRONCOSCOPY, DUODENOSKOPI *-*

CARI INFORMASI DISINI

POSTINGAN TERPOPULER

Iklan Artikel 13092024

Sunday, 19 March 2017

Etika ber Organisasi oleh : Bayu Aji Sismanto.,S.Kep.

Etika dalam Organisasi

Istilah etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang berartiwatak atau kebiasaan. Dalam bahasa sehari-hari kita seringmenyebutnya dengan etiket yang berarti cara bergaul atau berperilakuyang baik yang sering juga disebut sebagai sopan santun. Istilah etikabanyak dikembangkan dalam organisasi sebagai norma-norma yangmengatur dan mengukur perilaku profesional seseorang. Kitamengenal saat ini banyak dikembangkan etika yang berkaitan denganprofesi yang disebut sebagai etika profesi seperti etika kedokteran,etika hukum, etika jurnalistik, etika guru, dan sebagainya

  Etika Organisasi
Etika berkaitan dengan baik dan buruk, benar dan salah, betul dantidak, bohong dan jujur. Dalam berinteraksi dengan lingkungannyaorang-orang dapat menunjukkan perilaku yang dinilai baik atau buruk,benar atau salah ketika melakukan suatu tindakan. Hal tersebut sangatbergantung kepada nilai-nilai yang berlaku dalam lingkungan di manaorang-orang berfungsi. Tidak jarang terdapat penilaian yang berbedaterhadap suatu perilaku dalam lingkungan yang berbeda.Etika menggambarkan suatu kode perilaku yang berkaitan dengannilai tentang mana yang benar dan mana yang salah yang berlakusecara obyektif dalam masyarakat. Dengan demikian, etika dapatdiartikan sebagai

Perilaku individu dalam berinteraksi denganlingkungannya. Secara lengkap etika diartikan sebagai nilai-nilainormatif atau pola perilaku seseorang atau badan/lembaga/organisasisebagai suatu kelaziman yang dapat diterima umum dalam interaksidengan lingkungannya

Peinsip-prinsip Etika
Dalam peradaban sejarah manusia sejak abad keempat sebelumMasehi para pemikir telah mencoba menjabarkan berbagai corak landasan etika sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Para pemikiritu telah mengidentifikasi sedikitnya terdapat ratusan macam ideagung (great ideas). Seluruh gagasan atau ide agung tersebut dapatdiringkas menjadi enam prinsip yang merupakan landasan pentingetika, yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan,dan kebenaran
Prinsip Keindahan
 Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasasenang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusiamemperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatuyang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam berpakaian, penataanruang, dan sebagainya sehingga membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja.

Prinsip Persamaan
 Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawabyang sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antaralaki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalamberbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskrminatif atas dasar apapun.

Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuatkebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip inibiasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat-menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya.Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena denganberbuat baik dia akan dapat diterima oleh lingkungannya.Penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan yang diberikan kepadamasyarakat sesungguhnya bertujuan untuk menciptakan kebaikan bagimasyarakat.

  Prinsip Keadilan
 Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya merekaperoleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yangmenjadi hak orang lain

Prinsip Kebebasan
 Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri.Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusiamempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknyasendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak oranglain. Oleh karena itu, setiap kebebasan harus diikuti dengan tanggung jawab sehingga manusia tidak melakukan tindakan yang semena-menakepada orang lain. Untuk itu kebebasan individu disini diartikansebagai:
ü  kemampuan untuk berbuat sesuatu atau menentukan pilihan
ü  kemampuan yang memungkinkan manusia untuk melaksana-kanpilihannya tersebut
ü  kemampuan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Prinsip Kebenaran
 Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang munculdari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapatdibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini olehindividu dan masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat diterimasebagai suatu kebenaran apabila belum dapat dibuktikan.

Semua prinsip yang telah diuraikan itu merupakan prasyarat dasardalam pengembangan nilai-nilai etika atau kode etik dalam hubunganantarindividu, individu dengan masyarakat, dengan pemerintah, dansebagainya. Etika yang disusun sebagai aturan hukum yang akanmengatur kehidupan manusia, masyarakat, organisasi, instansipemerintah, dan pegawai harus benar-benar dapat menjaminterciptanya keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dankebenaran bagi setiap orang.
 
DIMENSI  ETIKA  DALAM  ORGANISASI
Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa etika merupakan carabergaul atau berperilaku yang baik. Nilai-nilai etika tersebut dalamsuatu organisasi dituangkan dalam aturan atau ketentuan hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis. Aturan ini mengatur bagaimanaseseorang harus bersikap atau berperilaku ketika berinteraksi denganorang lain di dalam suatu organisasi dan dengan masyarakat dilingkungan organisasi tersebut. Cukup banyak aturan dan ketentuandalam organisasi yang mengatur struktur hubungan individu ataukelompok dalam organisasi serta dengan masyarakat di lingkungannyasehingga menjadi kode etik atau pola perilaku anggota organisasibersangkutan.

Birokrasi
Nilai-nilai yang berlaku dalam suatu organisasi secara konseptualtelah dikembangkan sejak munculnya teori tentang organisasi. Salahsatu teori klasik tentang organisasi yang cukup dikenal dan sangatberpengaruh terhadap pengembangan organisasi adalah birokrasi.Menurut teori ini, ciri organisasi yang ideal yang sekaligus menjadinilai-nilai perilaku yang harus dianut oleh setiap anggota organisasi adalah
ü  adanya pembagian kerja
ü  hierarki wewenang yang jelas
ü  prosedur seleksi yang formal
ü  aturan dan prosedur kerja yang rinci, serta
ü  hubungan yang tidak didasarkan atas hubungan pribadi.

Teori birokrasi menempatkan setiap anggota organisasi dalam suatuhierarki struktur yang jelas, setiap pekerjaan harus diselesesaikanberdasarkan prsedur dan aturan kerja yang telah ditetapkan, dan setiaporang terikat secara ketat dengan aturan-aturan tersebut. Selain itu,hubungan antarindividu dalam organisasi dan dengan lingkungan didalam organisasi hanya dibatasi dalam hubungan pekerjaan sesuaitugas dan tanggung jawab masing-masing. Dalam model organisasi inipola perilaku yang berkembang bersifat sangat kaku dan formal.
 
Prinsip Manajemen Organisasi
Berbeda dengan teori birokrasi terdapat teori lain yang mengidentifi-kasi prinsip-prinsip manajemen organisasi. Prinsip-prinsip ini cukupbanyak diadopsi oleh para pimpinan organisasi, baik publik maupunswasta. Prinsip-prinsip ini bahkan ditemukan juga dalam oragnisasiyang dikelola secara birokratis. Prinsip-prinsip tersebut adalahpembagian kerja, wewenang, disiplin, kesatuan perintah (komando),koordinasi, mendahulukan kepentingan organisasi, remunerasi,sentralisasi versus desentralisasi, inisiatif, dan kesektiakawanankelompok.

Pembagian kerja
Pembagian kerja yang sangat spesifik dapat meningkatkan kinerjadengan cara membuat para pekerja lebih produktif. Para spesialisdipandang akan sangat mahir dengan spesialisasinya karena hanyamelakukan bagian tertentu dari suatu pekerjaan.

Wewenang
Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, setiap anggota harusdiberi kewenangan tertentu seimbang dengan tugas yang dipikulnya.Selanjutnya setiap wewenang yang diberikan harus diikuti dengantanggung jawab yang seimbang pula.

Disiplin
Para pegawai harus menaati dan menghormati peraturan yangmengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil darikepemimpinan yang efektif, saling pengertian yang jelas antarapimpinan dan para pegawai tentang peraturan organisasi, sertapenerapan sanksi yang adil bagi yang menyimpang dari peraturantersebut.

Kesatuan Perintah
Setiap pegawai hanya menerima perintah dari satu orang atasan. Tidak boleh terjadi ada dua nakhoda dalam satu kapal

Pembentukan Etika Dalam Pemerintah
Sebagaimana diuraikan sebelumnya, etika merupakan nilai-nilaiperilaku yang ditunjukkan oleh seseorang atau suatu organisasi dalaminteraksinya dengan lingkungan. Nilai-nilai perilaku yang ditunjukkanoleh individu sangat dipengaruhi oleh nilai nilai yang dianut olehindividu tersebut serta nilai-nilai yang berlaku dan berkembang dalamorganisasi yang kemudian menjadi suatu kebiasaan yang berakumulasimenjadi budaya yang akan dianut oleh organisasi tersebut



Saturday, 18 March 2017

Menggugat Kesejahteraan Perawat oleh Dr.Rita Kartika Sari.M.Kes

MENGGUGAT KESEJAHTERAAN PERAWAT
sumber : http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/menggugat-kesejahteraan-perawat/

“Kepuasan pelanggan internal, yaitu perawat, dokter, atau petugas lain pada sebuah fasilitas kesehatan tidak kalah penting. Pasalnya mereka juga dituntut bisa memberikan pelayanan yang baik.”
Dr.Rita Kartika Sari M.Kes

SALAH satu program pembangunan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo adalah peningkatan kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat, yang dikemas dalam program Indonesia sehat. Hal ini berarti bangsa Indonesia dari semua profesi, termasuk perawat, berhak mendapatkan kesejahteraan yang layak.

Tatkala melihat perawat bekerja, pernahkah terbersit di benak kita bahwa senyum mereka bisa menjadi salah satu faktor penyembuh penyakit pasien. Berbagai penelitian menyebutkan faktor penyembuh penyakit pasien antara lain keramahan perawat dan dibarengi asuhan keperawatan yang tulus.

Penelitian Kazuo Murakami, ahli genetika dari Jepang menyebutkan senyum ramah dan sentuhan tulus perawat dapat mengaktifkan 23 gen pasien. Salah satunya D4DR, yang terkait dengan adenylcyclase yang berperan penting dalam regulasi gula darah untuk sirkulasi darah.

Adapun penelitian Shawn Achor menyimpulkan senyum perawat dapat membantu pasien merasa bahagia (mengaktifkan hormon endorfin) dan menjadikan pikiran mereka lebih positif.

Penelitian disertasi doktor yang dilakukan penulis tahun 2015 menyimpulkan sentuhan lembut dan keramahan perawat dapat meningkatkan imunitas sistemik IgG sekaligus menurunkan hormon stres kortisol pasien. Hal itu dapat mempercepat kesembuhan pasien.

Terkait dengan HUTKe-43 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada 17 Maret 2017 apakah para pemangku kebijakan, dan institusi yang mempekerjakan perawat sudah memperhatikan kekejahteraan mereka?

Tidak bisa dimungkiri hingga saat ini di beberapa rumah sakit, puskesmas, dan klinik kesehatan, baik milik pemerintah maupun swasta, masih ada perawat menerima gaji di bawah standar. Namun mereka tetap bekerja sepenuh hati.

Dalam konteks pelayanan jasa, pelanggan terdiri atas pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Untuk pelanggan eksternal, pelayanan utama terletak pada kepuasan dan keselamatan pasien. Karena itu, selama 24 jam perawat harus berada di dekat pasien guna memberikan asuhan keperawatan dan memperhatikan keselamatan mereka.

Namun kepuasan pelanggan internal, yaitu perawat, dokter, atau petugas lain pada sebuah fasilitas kesehatan pun tidak kalah penting. Pasalnya mereka juga dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang baik. Dengan terpuaskannya pelanggan internal, diharapkan pelayanan yang mereka berikan kepada pasien pun semakin baik.

Bisnis pelayanan kesehatan pada dasarnya menyangkut kepercayaan masyarakat (pasien) terhadap pemberi pelayanan dan hal itu merupakan bagian dari upaya penyembuhan. Konsekuensinya penyedia jasa seyogianya terus meningkatkan kualitas pelayanan supaya kepercayaan masyarakat (pasien) juga meningkat.

Membicarakan penghasilan perawat tidak terlepas dari softskills atau kecerdasan emosional yang mereka miliki. Terlebih lagi perawat dituntut senantiasa bertindak atas dasar-dasar ilmiah dan rasional yang dapat dipertanggungjawabkan. Idealnya perawat memiliki IQ, EQ, dan SQ tinggi, serta siap bekerja ekstrakeras.

Media Pengabdian

Kurikulum pendidikan keperawatan mempersiapkan mereka menjadi tenaga profesional, pengajar, manajer, atau peneliti. Mereka menjalani profesinya sebagai media pengabdian. Karena itu, sejatinya bukan hal yang mudah untuk bisa menjadi perawat profesional. Membutuhkan waktu lama dan biaya tidak sedikit untuk bisa menjadi perawat profesional.

Lulusan institusi keperawatan diwajibkan mengikuti ujian kompetensi dan mengatongi sertifikat kompetensi guna mengurus surat tanda registrasi (STR), yang merupakan persyaratan wajib. Di rumah sakit, jumlah tenaga keperawatan mencakup porsi sedikitnya 40 persen atau paling banyak dari sumber daya manusia yang terlihat di dalamnya. Mereka menjadi ujung tombak pelayanan dan keberadaannya sangat dibutuhkannya guna menunjang asuhan keperawatan.

Perawat didesain untuk mengabdi tapi mereka juga berhak mendapatkan kesejahteran yang layak. Tidak bisa dimungkiri hingga saat ini masih ada perawat menerima gaji di bawah standar. Namun mereka tetap bekerja dengan sepenuh hati. Peningkatan kesejahteraan perawat di Jateng itulah yang kini perlu terus diperjuangkan DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Terlebih melihat perawat yang bekerja di pelosok atau di kota besar tapi masih mendapat gaji di bawah standar. Semoga ke depan para pemangku kebijakan diharapkan memandang profesi perawat dengan hati. Artinya memperhatikan kesejahteraannya mengingat jumlah mereka mayoritas pada fasilitas pelayanan kesehatan. Memperhatikan nasib perawat bisa menjadi bagian yang dapat memperkokoh bangunan suatu negara. (21)

— Dr Rita Kartika Sari SKM MKes, alumnus S-3 Kedokteran dan Kesehatan Universitas Diponegoro, dosen Unissula Semarang

Friday, 3 March 2017

Soulissa Minta ASN Semakin Tingkatkan Disiplin Kerja dikutip dari : http://www.suaraburuselatan.com/2017/02/soulissa-minta-asn-semakin-tingkatkan.html#sthash.UyMRPdGf.dpbs

dikutip dari : http://www.suaraburuselatan.com/2017/02/soulissa-minta-asn-semakin-tingkatkan.html#sthash.UyMRPdGf.dpbs  

Namrole, SB
Dalam rangka meningkatkan kesadaran Aparatur Sipil Negara (ASN)  yang taat terhadap aturan serta mampu menghayati dan melaksanakan setiap tugas dan fungsi masing-masing, maka Bupati Buru Selatan (Bursel) Tagop Sudarsono Solissa nengharapkan seluruh ASN yang ada dalam lingkup Pemda Bursel bisa menjujungjung tinggi apa yang dikenal dengan Panca Prasetia Korpri.
Demikian harapan yang disampaikan oleh orang nomor satu di Kabupaten Bursel ini dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Kabupaten Bursel Syharoel Pawa saat memimpin upacara Hari Kesadaran Nasional yang berlangsung di halaman Kantor Bupati, Jumat (17/02).
Upacara yang sudah menjadi agenda rutin Pemkab Bursel setiap tanggal 17 ini diharapakan bisa memacuh dan membangkitkan kesadaran serta semangat seluruh PNS, agar bisa menjalankan perannya dengan baik sebagai  public service dalam melayani masyarakat.
“Sebagai ASN yang memiliki peran penting dalam birokrasi pemerintah dan merupakan administrator negara, diharapkan selalu bisa mengedepankan peran utamanya sebagai abdi negara,” kata Soulissa.
Bukan hanya itu Soulissa pun menjelaskan, sebagai ASN dituntut harus mampu menjadi pelayan masyarakat yang baik dengan mendahulukan kepentigan publik serta menjalankan tugasnya dalam bernegara sesuai dengan amat konstisusi.
“Bukan hanya di tingkat pusat, tetapi kita di daerah-daerah termasuk di Kabupaten Bursel dituntut agar bisa menjadi ASN yang berkualitas baik dalam disiplin maupun kinerja,'' tutur Soulissa.
Soulissa juga berharap ASN dalam menjalankan tugasnya, bisa bersikap ramah dan santun dalam mengayomi masyarakat.
Selain itu, mantan Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Bursel ini menambakan, untuk semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang sudah merancang program-program dalam triwulan pertama, dapat dilaksanakan dengan mengedepankan asas pembangunan demi majunya Kabupaten Bursel.
“Untuk semua SKPD, perencanaan program yang telah dianggarkan dalam APBD di tahun anggaran 2017 ini diharapkan dapat  dilaksanakannya sesuai dengan aturan yang berlaku,'' harap Soulisa.
Bukan hanya itu Soulissa pun mangajak kepada seluruh stakeholder, baik itu PNS maupun PTT supaya dapat sama-sama menciptakan pemerintahan yang bersih dan aman di bumi Fuka Bipolo ini.
''Saya mengajak seluruh komponen ASN dan pegawai honorer yang ada di lingkup Pemda Bursel agar dapat mewujudkan kondisi pemerintahan yang baik dalam rangka menciptakan pemerintahan yang bersih dan dan jauh dari unsur KKN '', ajaknya. (SBS-01)

Iklan Bawah Postingan