Apa Beda GDS, Gula Darah Puasa dan 2 jam PP?
Gula darah memang sangat berhubungan dengan makanan yang di konsumsi oleh seseorang. Jumlah, jenis maupun waktu. Secara umum, gula darah seseorang akan berbeda saat ia bangun tidur, mau tidur atau sedang beraktifitas. Angka gula darah juga akan berubah manakala seseorang melakukan pemeriksaan ini setelah makan. Pun demikian dengan orang yang sedang puasa. Nah, inilah yang menjadi dasar pertimbangan adanya pemilahan gula darah menjadi tiga bagian rutin. Semua bermaksud untuk mengetahui apakah seseorang itu mengalami gangguan dalam metabolisme glukosa atau tidak?
Baiklah, agar lebih faham, di sini akan di jabarkan apa dan bagaimana pemeriksaan gula darah itu. satu persatu. Simak ya....
Gula darah sewaktu atau Gula darah acak ( GDA )
Adalah jenis pemeriksaan gula darah yang dilakukan kapanpun tanpa memperhatikan wkatu maupun kondisi seseorang. GDA ini bisa di lakukan saat pasien bangun tidur, sedang beraktifitas, setelah makan ngemil dan lain-lain. Pagi sore malam pun tidak ada masalah. Oleh karena itulah disebut pengukuran gula darah acak. Biasanya jika normal, maka akan di temukan angka gula darah yang ada didalam batas normal. Adapaun angkanya bisa berubah kapanpun, sesuai dengan aktifitas dan jenis makanan yang dia makan sebelum tes. Namun pada umumnya kadar normal gula darah berada di angka 80-120 mg/dL atau 4.4-6.6 mmol/L jika melakukan tes sebelum makan atau setelah bangun tidur dan angka normal adalah 100-140 mg/dL atau 5.5-7.7 mmol/L Jika melakukan tes pada waktu ingin tidur.
Gula darah setelah makan, atau 2 jam PP
Maksudnya adalah memeriksa kadar gula darah setelah 2 jam makan. Dokter akan menyuruh anda makan seperti biasanya. Dua jam setelahnya anda akan di periksa gula darahnya. Gunanya adalah untuk menilai seberapa besar fungsi pankreas atau insulin yang di keluarkan oleh pankreas untuk menetralisisr gula darah. Pada umumnya setelah makan pasien akan mengalami kenaikan gula darah dan akan berangsur normal setelah kira-kira dua jam setelahnya. Nah, apada pasien pra maupun diabetes ditemukan angka yang tidak normal atau di atas ambang batas noirmal. Adapun angka yang di tampilkan adalah kurang dari 140 mg/dL atau 7.8 mmol/L (orang yang berusia di bawah 50 tahun. 150 mg/dL atau 8.3 mmol/L untuk mereka yang berusia 50-60 tahun, kadar normalnya adalah kurang dari. Jika Anda berusia 60 tahun ke atas, maka kadar normal gula darah adalah 160 mg/dL atau 8.9 mmol/L.
Gula darah puasa
Pemeriksaan ini di lakukan untuk mengetahui seberapa besar respon insulin dalam menyeimbangkan gula darah. Anda mungkin akan di suruh berpuasa selama 8 jam penuh tanpa makan oleh petugas kesehatan. Ya, tanpa makan apapun kecuali minum air putih. Setelah delapan jam selesai, maka sampel sudah dikatakan ideal untuk mendapatkan angka gula darah puasa. Gula darah puasa anda di anggap normal jika hasil ada di antara angka 70 hingga 99 mg/dL (3.9 to 5.5 mmol/L) , Jika di temukan angka Dari 100 hingga 125 mg/dL itu adalah kondisi pra diabet, sedang jika gula darah puasa anda di atas 125, sudah bisa di katakan jika andarentan terkena diabet.
Menurut dokter penyakit dalam ada satu lagi pemeriksaan sebagai pelengkap atau justru lebih akurat dari ketiga jenis pemeriksaan di atas.Ya, mungkin dokter anda akan segera menganjurkan untuk periksa HbS1C (ulasan lengkapnya ada di “ Apa itu pemeriksaan HbS1C?” ), untuk benar benar menegakkan diagnosa diabetes.
Selamat sehat.....