Kolonoskopi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui terjadinya gangguan atau kelainan pada usus besar (kolon) dan rektum yang sering menimbulkan gejala berupa sakit perut, darah pada tinja, diare kronis, gangguan buang air besar atau gambaran abnormal di usus pada pemeriksaan foto Rontgen dan CT scan.
Kolonoskopi atau juga dikenal sebagai tindakan teropong usus, kerap dilakukan untuk melihat adanya indikasi dari penyebab kanker usus besar.
Orang yang berusia 50 tahun ke atas memiliki risiko lebih tinggi
terkena kanker usus besar. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan
kolonoskopi setiap 10 tahun setelah memasuki usia tersebut guna
mendeteksi kemungkinan kanker usus besar.
Persiapan Sebelum Kolonoskopi
Sebelum memulai kolonoskopi, Anda harus menceritakan kepada dokter
terlebih dahulu jika memiliki kondisi medis tertentu, seperti kehamilan,
gangguan paru-paru atau jantung, riwayat alergi obat, serta riwayat
penyakit diabetes. Hal ini bertujuan agar dokter dapat memberikan obat
tertentu sebagai penyesuaian yang diperlukan sebelum kolonoskopi.
Setelah melakukan konsultasi dengan dokter, maka terdapat beberapa
langkah selanjutnya sebagai persiapan sebelum kolonoskopi, di antaranya:
-
Membersihkan usus
Dokter akan meminta Anda untuk mengosongkan usus besar Anda. Membersihkan usus besar bertujuan untuk memperjelas lapangan pandang pemeriksaan sehingga mempermudah proses kolonoskopi.
-
Membatasi atau menghindari makanan tertentu
Untuk membantu membersihkan usus, beberapa jenis makanan padat kemungkinan akan diminta untuk dibatasi atau bahkan tidak dikonsumsi sebelum kolonoskopi. Demikian pula, minuman jenis tertentu.
-
Minum obat pencahar
Dokter mungkin juga menyarankan minum obat pencahar, baik dalam bentuk pil atau bentuk cair. Agar usus besar benar-benar bersih dari kotoran sebelum dilakukan kolonoskopi.
-
Menggunakan enema
Pada sebagian, persiapan konoloskopi dilakukan dengan pembilasan untuk membersihkan usus besar menggunakan alat enema. Hal ini dapat dilakukan pada malam hari sebelum kolonoskopi atau atau beberapa jam sebelumnya. Tindakan ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan medis.
Prosedur saat Memulai Kolonoskopi
Kolonoskopi harus dilakukan oleh dokter terlatih. Pemeriksaan ini
umumnya berlangsung sekitar 30 menit hingga 1 jam. Adapun langkah
awalnya, dokter akan memberi obat penenang yang membuat Anda merasa
rileks, bahkan mengantuk. Umumnya posisi yang disarankan yaitu berbaring
miring, meski ada kemungkinan dokter akan meminta Anda berubah posisi
selama pemeriksaan.
Setelah sudah siap, dokter akan mulai memasukkan kolonoskop melalui
anus hingga mencapai pangkal usus besar. Kolonoskop merupakan sebuah
alat menyerupai tabung selang kecil yang panjang. Kolonoskop juga
fleksibel, yang memudahkan pergerakan sehingga memungkinan untuk
memeriksa seluruh bagian organ usus besar.
Kemudian, alat ini dapat mengambil gambar lapisan usus besar, agar
dokter dapat melihat layar untuk memeriksa dan menilai kelainan yang
terjadi pada usus besar.
Selama prosedur kolonoskopi berlangsung, Anda mungkin merasa kram
ringan. Namun, Anda bisa mengurangi kram dengan mengambil beberapa
tarikan napas yang dalam. Saat dokter selesai, kolonoskop perlahan
ditarik sambil mencermati lapisan usus Anda dengan seksama.
Jika dokter melihat sesuatu yang abnormal atau mencurigakan pada usus
besar, maka dokter dapat mengambil contoh jaringan untuk diidentifikasi
(biopsi jaringan). Bahkan pada sebagian kasus, seperti polip usus,
kolonoskop dapat berfungsi sebagai alat diagnosis sekaligus mampu
mengangkat jaringan tersebut tanpa memerlukan operasi besar. Merupakan
hal yang wajar, jika terjadi sedikit pendarahan dari anus setelah
dilakukan biopsi atau pengangkatan jaringan. Kondisi ini umumnya akan
membaik dalam beberapa hari.
Komplikasi kolonoskopi sangat jarang terjadi, namun jika mengalami
nyeri perut atau pendarahan secara berlebihan, maka segera konsultasikan
ke dokter untuk pengobatan lebih lanjut.