MENGIDENTIFIKASI KASUS
KEPERAWATAN ISLAM
PENYUSUN :
Bayu Aji Sismanto
30901201382
Bayu Aji Sismanto
30901201382
FAKULTAS ISLAM SULTAN AGUNG
PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITASISLAM SULTAN AGUNG
UNISSULA
SEMARANG
2013
A.
KASUS
Yanto, seorang perawat di bangsal bedah VIP sebuah Rumah
Sakit Islam dikotanya. Hari ini dia shift pagi dan merawat kamar A sampai
dengan kamar E. Tuan Burhan (50 tahun), seorang pasien post operasi ileus hari
ke-3 yang dirawat di kamar C. Tuan Burhan sudah
diperkenankan makan makanan lunak ( bubur ) dengan lauk-pauk dan sayur
yang juga lunak.
Siang ini, Yanto mengantar makan siang kekamar C, kamar Tuan
Burhan. Sesampainya disana, Tuan Burhan mengatakan bahwa beliau ingin sekali
makan bubur yang disiram kuah kaldu babi. Beliau mengatakan bahwa itu makanan
favoritnya.
Yanto terkejut mendengar pernyataan Tuan Burhan. Dia
mengatakan bahwa dia tidak bisa memenuhi permintaan Tuan Burhan karena instansi
tempat dia bekerja adalah sebuah Rumah Sakit Islam. Tetapi Tuan Burhan tetap
memaksa dan meminta ijin untuk membawa sendiri makanan tersebut dari rumah.
Tetapi Yanto tetap tidak mengizinkan. Bahkan tanpa menjelaskan apapun, dia
meninggakan Tuan Burhan sendiri. Keesokan harinya, Tuan Burhan minta pulang
paksa dengan alasan perlakuan perawat yang kurang menyenangkan.
B.
PERTANYAAN YANG PERLU DIBAHAS DALAM KASUS TERSEBUT:
1.
Identifikasi dari setiap kasus Anda, apakah kasus Anda termasuk ke dalam
keperawatan transkultural? Berikan
alasannya!
2.
Identifikasi dari setiap kasus anda, konsep dasar transkultural keperawatan apa
saja yang termasuk didalamnya? Jelaskan pendapat anda!
3.
Hubungkan kasus anda dengan konsep sentral dalam transculture nursing!
4.
Jenis budaya apa yang ditunjukkan perawat dalam kasus tersebut jika dilihat
dari jenis-jenis budaya dimiliki
perawat? Jelaskan alasannya!
C.
JAWABAN PERTANYAAN YANG TELAH KAMI DISKUSIKAN :
1.
kasus ini termasuk dalam keperawatan transkultural, karena adanya faktor
agama dan falsafah hidup. tentang perbedaan budaya antara pasien dan perawat. Perawat Yanto tidak bisa memenuhi permintaan Tuan Burhan
untuk makan bubur yang di siram kaldu babi, karena perawat Yanto bekerja dalam
Rumah Sakit Islam dan tidak memberikan askep
dan konsep yang jelas terhadap pasien.
2.
Konsep dasar keperawatan
a).
Perbedaan Kebudayaan
Kebudayaan Islam melarang memakan segala
bentuk makanan dalam bentuk yang haram seperti babi atau sejenisnya. Karena budaya
tersebut adalah budaya yang diturrunkan atau diajarkanNYA kepada manusia
dari generasi ke generasi berikutnya karena Kebudayaan Islam melarang memakan makanan
yang haram.
b).
Etnis
Budaya makan babi menurut Tuan Burhan
adalah kebiasaan yang lazim. dan biasa menjadi makanan faforitnya.
c).
Care
Menurut Tuan Burhan untuk meningkatkan
kondisi dan kualitas hidupnya. Alasan Tuan Burhan hanya diperkenankan makan
makanan lunak , lauk-pauk lunak, serta sayur yang lunak sedangkan kita ketahui bahwa daging
babi itu mengandung unsure panas yang tinggi. .
d).
Care Imposition
Perawat menganggap budaya yang dimiliki
perawat lebih tinggi. Dan memaksakan kepercayaan yang dimilikinya sekalipun itu
didapat lewat jalur formal tetapi pasien tersebut malah justru
meninggalkanpasien.
e).
Etnosentris
persepsi dari perawat yanto tersebut bahwa babi itu haram dimakan sedangkan
sebaliknya pasien burhan menganggap itu sebagai hal yang biasa dia lakukan.
3.
Konsep Central dalam Transkultural Nursing
1). Manusia : klien yang dirawat di rumah
sakit harus belajar budaya yang
baru.
Kasusnya yaitu Tuan Burhan tidak menaati aturan rumah sakit tersebut.
2).
Kesehatan : Asuhan dari perawat bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pasien.
Tetapi malah justru meninggalkan pasien, dan pasien harus makanan makanan yang
dianjurkan oleh rsi tersebut guna mencapai askep yang tepat dan benar.
3).
Lingkungan : Lingkungan simbolik ( rumah sakit ) tempat pasien dirawat adalah
lingkungan Islam. Jadi, seharusnya mengikuti aturan tersebut
4).
Keperawatan : Perawat tidak menegosiasi, mengstrukturlisasi budaya klien tetapi
meninggalkan klien tanpa askep.
4.
Termasuk etnocaring.
Budaya perawat diturunkan oleh orangtuanya
termasuk kepercayaan yang diperolehnya sejak kecil. Tetapi seiring waktu budaya
tersebut bisa saja berubah tergantung
ilmu yang dipelajari.
Profesional caringnya ; disini perawat
tidak menunjukan profesional caring karena tidak menjelaskan alasan yang jelas
mengapa pasien tidak diperbolehkan memakam air kaldu babi, sehingga pasien dan
perawat tidak mencapai kesepahaman yang mengakibatkan klien meminta pulang
paksa dengan alasan perawat melakukan keperwatan yang tidak memuaskan. dan
memungkinkan untuk menjadikan citra yang tidak bagus bagi kalangan tertentu.